Minggu, 05 Februari 2012

Artikel "Membentuk karakter"


Membentuk Mahasiswa Satun Berahlak dan Berprestasi

Oleh : Nor Hidayat

Melihat beberapa kejadian kerusuhan yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa diberbagai penjuru tanah air membawa keprihatinan yang mendalam dimata pendidikan dewasa ini. Keprihatinan itu muncul ketika kerusuhan atau kekerasan menjadi cara yang utama untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di kalangan mahasiswa. Hal ini perlu ditemukan akar penyebab terjadinya kesalahan dalam proses perwujudan nilai pendidikan.

Apa sebenarnya yang terjadi pada mahasiswa yang suka mengedepankan kekerasan dalam menyampaian aspirasi? Tentu banyak faktor yang dapat menjawab hal ini, diantaranya faktor-faktor tersebut adalah faktor moral nilai ahlak yang mulai luntur dari diri mahasiswa sekarang ini. Mahasiswa terpaku dengan transfer pendidikan akademik sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi tindakan dan tingkah laku di sekitarnya.

Menjadi mahasiswa yang mempunyai ahlak mulia, sopan santun, dan keberagamaan yang kuat akan membentuk power kekuatan dalam diri mahasiswa, sekaligus dapat membangun kepribadian mahasiswa yang mampu menggabungkan kemampuan akademik dengan nilai budi pekerti yang satun.

Mahasiswa yang mempunyai power kuat adalah mahasiswa yang mempunyai dua keping pegangan, istilah keping ini digunakan untuk mendiskripsikan pegangan yang harus dimiliki dalam diri setiap mahasiswa. Keping yang pertama adalah keping kanan yang mempunyai cakupan ahlak budi pekerti, kesopanan, ibadah dan sikap taqwa kepada Allah. Sedangkan keping kiri yakni pegangan yang mempunyai esensi akademik, perkuliahan, prestasi dan pendidikan. Jika kedua keping ini bergabung menjadi satu dan dijadikan pegangan bagi semua mahasiswa maka tidak akan lagi aksi-aksi mahasiswa yang berujung dengan kerusuhan atau kekerasan.

Maka dengan istilah keping yang dikemukanakan diatas akan membentuk generasi mahasiswa yang tak hanya pandai dalam bidang akademik namun juga pandai dalam menyukuri nikmat Allah dengan cara beribadah, tingkah laku yang santun, menghormati guru-gurunya atau dosen-dosennya, sehingga akan terwujud juga generasi yang soleh solehah tetap berintelektual berahlak dan santun.

1 komentar: